BAB I . TEORI
A. MOTIVASI
TEORI MOTIVASI ABRAHAM MASLOW (1943-1970)
Abraham Maslow (1943;1970)
mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia
menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan
dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan
Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif
psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar
terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian
sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang
penting.
B. KOMUNIKASI
Teori Komunikasi
Menurut Joseph A Devito
Joseph
A Devito mengemukakan pendapat bahwa komunikasi adalah Adanya
keterbukaan(openess), kesamaan(equality), empati (empathy), dukungan
(supportif) dan positif(positiveness ) . Menurut Joseph
A. Devito, komunikasi antarpersonal adalah proses pengiriman dan
penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau diantara sekelompok kecil
orang-orang, dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika. Komunikasi
antarpersonal dinilai paling baik dalam kegiatan mengubah sikap, kepercayaan,
opini, dan perilaku komunikan. Alasannya adalah karena komunikasi antarpersonal
dilakukan secara tatap muka dimana antara komunikator dan komunikan saling
terjadi kontak pribadi; pribadi komunikator menyentuh pribadi komunikan,
sehingga aka nada umpan balik yang seketika (perkataan, ekspresi wajah, ataupun
gesture). Komunikasi inilah yang dianggap sebagai suatu teknik
psikologis manusiawi.
C.KONFLIK
Teori Konflik Menurut Karl Marx
Konflik merupakan pertentangan antara kelas borjuis
melawan kelas proletar yang memperebutkan sumber-sumber ekonomi (alat-alat
produksi).
Kelas sosial
:
Karl Marx
menjelaskan bahwa masyarakat pada abad ke-19 di Eropa, terbagi menjadi 2 kelas
sosial yakni
·
Borjuis : Pada
jaman kolonialisme kaum pemilik modal yaitu mereka yang memiliki alat-alat
kerja/produksi misalnya pabrik, mesin, dan tanah. Tetapi pada jaman modern,
kaum borjuis adalah mereka yang memiliki knowledge/keahlian khusus.
·
Proletar : Kaum pekerja
miskin.
D.
KEPEMIMPINAN
Teori
Kepemimpinan Menurut Robert House
Sekarang ini
salah satu pendekatan yang paling diyakini adalah teori path-goal, teori path-goal adalah
suatu model kontijensi kepemimpinan yang dikembangkan oleh Robert House, yang
menyaring elemen-elemen dari penelitian Ohio State tentang kepemimpinan
pada inisiating structure danconsideration serta
teori pengharapan motivasi.
Dasar dari teori ini adalah bahwa
merupakan tugas pemimpin untuk membantu anggotanya dalam mencapai tujuan mereka
dan untuk memberi arah dan dukungan atau keduanya yang dibutuhkan untuk
menjamin tujuan mereka sesuai dengan tujuan kelompok atau organisasi secara
keseluruhan. Istilah path-goal ini datang dari keyakinan bahwa
pemimpin yang efektif memperjelas jalur untuk membantu anggotanya dari awal
sampai ke pencapaian tujuan mereka, dan menciptakan penelusuran disepanjang
jalur yang lebih mudah dengan mengurangi hambatan dan pitfalls (Robbins,
2002).
E. PERKEMBANGAN KARIER
Teori Perkembangan Karir Menurut Ginzberg
Teori
perkembanagan karir (development career choice theory) Ginzberg
merupakan hasil kerjasama suatu tim yang mempelajari tentang pengaruh
perkembangan terhadap pemilihan karir. Kelompok ini terdiri dari Eli Ginzberg
yang seorang ahli ekonomi, S. Ginzburg yang seorang psikiater, S. Axelrad yang
seorang sosiolog, dan J. Herma yang merupakan seorang psikolog. E. Ginzberg, S.
Ginzburg, S. Axelrad, dan J. Herma memulai penelitian pada tahun 1951 dengan
maksud mengembangkan suatu konsepsi tentang pilihan jabatan sebagai bagian dari
suatu studi tentang dunia kerja. Kelompok ini memandang masalah pilihan jabatan
dari sudut perkembangan orang muda. Menurut pandangan kelompok Ginzberg ini
pilihan jabatan tidak hanya terjadi sekali saja, melainkan mengalami suatu
proses perkembangan yang meliputi jangka waktu antara enam sampai lima belas
tahun.
BAB II. ALASAN
A. TEORI MOTIVASI ABRAHAM MASLOW (1943-1970)
Alasan
saya memilih teori motivasi menurut Abraham Maslow karena semua kebutuhan yang
terstruktur menjadi sebuah hirarki dan jika tingkat yang terendah (no. 5) dari
kebutuhan telah terpenuhi, manusia akan termotivasi oleh kesempatan untuk
memiliki kebutuhan berikutnya dalam tingkakatan kepuasan hidup mereka. Misalnya
orang yang sedang kelaparan karena kekurangan makanan akan termotivasi untuk
mendapatkan upah seberapapun besarnnya demi bisa membeli makanan sebelum
memikirkan memiliki pekerjaan tetap atau penghargaan dari orang lain. Sebuah
perusahaan yang mempekerjakan karyawan karenanya harus menawarkan insentif yang
berbeda kepada pekerjanya dalam rangka membantu mereka memenuhi setiap
kebutuhannya serta peningkatan kualitas hidup para karyawan. Seorang manajer
juga harus menyadari bahwa tidak semua karyawannya termotivasi dengan cara yang
sama dan tidak semua mampu mencapai tingkat kesejahteraan hidup pada kecepatan
yang sama. Oleh karena itu, para manager mungkin harus menawarkan satu set
insentif yang sedikit berbeda antara satu karyawan dengan karyawan lainnya.
B. Teori
Komunikasi Menurut Joseph A Devito
Alasan saya memilih teori komunikasi
menurut Joseph A Devito karena komunikasi antarpersonal
dilakukan secara tatap muka dimana antara komunikator dan komunikan saling
terjadi kontak pribadi; pribadi komunikator menyentuh pribadi komunikan,
sehingga aka nada umpan balik yang seketika (perkataan, ekspresi wajah, ataupun
gesture). Komunikasi inilah yang dianggap sebagai suatu teknik
psikologis manusiawi.
C. Teori Konflik Menurut Karl Marx
Alasan
saya memilih teori konflik menurut Karl Marx karena dengan adanya kelas-kelas
sosial baru dapat terjadi dengan adanya dukungan perubahan modal produksi
sehingga menimbulkan pembagian dan spesialisasi kerja serta hadirnya organisasi
modern yang bersifat kompleks. Perubahan tatanan masyarakat dari yang semula
tradisional agraris bercirikan feodal menuju masyarakat industri modern
memungkinkan timbulnya kelas-kelas baru. Kelas merupakan perwujudan sekelompok
individu dengan persamaan status. Status sosial pada masyarakat tradisional
seringkali hanya berupa ascribed status seperti gelar kebangsawanan atau
penguasaan tanah secara turun temurun. Seiring dengan lahirnya industri modern,
pembagian kerja dan organisasi modern turut menyumbangkan adanya achieved
status, seperti pekerjaan, pendapatan hingga pendidikan.
D. Teori
Kepemimpinan Menurut Robert House
Alasan saya
memilih teori kepemimpinan menurut Robert House karena tugas pemimpin untuk
membantu anggotanya dalam mencapai tujuan mereka dan untuk memberi arah dan
dukungan atau keduanya yang dibutuhkan untuk menjamin tujuan mereka sesuai
dengan tujuan kelompok atau organisasi secara keseluruhan. Selain itu , model
kepemimpinan seperti ini juga akan menjadi efektif karena pengaruh motivasi
mereka yang positif, kemampuan untuk melaksanakan, dan kepuasan pengikutnya.
Teorinya disebut sebagai path-goal karena memfokuskan pada
bagaimana pimpinan mempengaruhi persepsi pengikutnya pada tujuan kerja, tujuan
pengembangan diri, dan jalan untuk menggapai tujuan.
E. Teori Perkembangan Karir Menurut
Ginzberg
Alasan
saya memilih teori perkembangan karir menurut Ginzberg karena teori-teori
karir yang berfokus pada proses secara garis besar dapat dikelompokan menjadi
empat kelompok besar teori, yaitu ; developmental theory, life span
life-space theory, theory of circumscription and compromise, individualistic
approach. Sekalipun demikian terdapat aspek yang menjadi ciri khas teori
karir yang berfokus pada proses adalah sama-sama memperhatikan waktu. Hal ini
disebabkan oleh asumsi dasar teori proses yang menyatakan bahwa ‘time is
important consideration in the developmental approaches and takes into account
that career choice is not just a single static decision, but raher is a dynamic
development process involving a series of decission made over time’ (Patton
& McMahon, 2006:49). Dari asumsi tersebut dapat ditarik sebuah pemahaman
bahwa, pengembangan karir dalam pandangan teori proses merupakan hal terjadi
sepanjang hayat, dan merupakan proses yang dinamis.
BAB III. KESIMPULAN
Motivasi merupakan keinginan, hasrat
motor penggerak dalam diri manusia, motivasi berhubungan dengan faktor
psikologi manusia yang mencerminkan antara sikap, kebutuhan, dan kepuasan yang
terjadi pada diri manusia sedangkan daya dorong yang diluar diri seseorang
ditimbulkan oleh pimpinan. Motivasi mempersoalkan bagaimana cara mengarahkan
daya dan potensi bawahan, agar mau bekerjasama secara produktif sehingga dapat
mencapai dan mewujudkan tujuan perusahaan yang telah ditentukan. Pentingnya
motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan
mendukung prilaku manusia supaya mau bekerja sama secara giat sehingga mencapai
hasil yang optimal. Suatu perusahaan dapat berkembang dengan baik dan mampu
mencapai tujuannya, karena didasari oleh motivasi.
Kenyamanan
dan kebahagiaan seorang karyawan tentulah juga menjadi dua faktor terpenting
bagi sebuah perusahaan. Pasalnya, dua faktor tersebut bisa sangat mempengaruhi
kualitas pekerjaannya yang secara langsung juga turut memberi imbas pada
kelangsungan nasib perusahaan tersebut. Karena itu, dibutuhkan sebuah jalinan
komunikasi yang baik antara atasan dan karyawannya. Komunikasi sendiri telah
menjadi salah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Hal
tersebut memiliki peran yang lebih penting lagi, saat kita tengah menjalani
rutinitas di dalam pekerjaan, karena efektivitas komunikasi antara atasan dan
karyawan bisa menjadi salah satu hal yang paling utama untuk membuat karyawan
merasa betah dan nyaman. Selain itu seorang manajer juga diharapkan bisa
menjadi teman sekaligus sebagai orang tua dalam organisasi sehingga dengan
keadaan seperti itu perkembangan organisasi bisa diciptakan dengan baik dan
dapat mewujudkan apa yang menjadi visi dan misi dalam organisasinya.
Kata pemimpin,
kepemimpinan serta kekuasaan memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan.
Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama lainnya,
tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa
kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan,
apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat – sifatnya, atau
kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap
teori maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan.
Berdasarkan
materi yang sudah penulis sampaikan, dapat kami simpulkan bahwa teori
perkembangan karir Ginzberg menyatakan pilihan karir tidak hanya terjadi sekali
saja melainkan mengalami suatu proses perkembangan yang meliputi jangka waktu
tertentu. Sehingga pilihan-pilihan yang dibuat awal proses perkembangan
vokasional berpengaruh terhadap pilihan selanjutnya, dengan demikian suatu
keputusan yang diambil dapat ditinjau kembali. Dalam pemilihan karir terdapat
tiga tahapan utama yaitu fantasy, tentatif, dan realistik. Kekuatan teori ini
adalah dengan melewati fase seorang individu secara berangsur-angsur dalam
jabatan, dan sifatnya yang masih sementara sampai orang dewasa dapat membuat
pilihan jabatan untuk mendapatkan karirnya. Kelemahannya terletak pada
keterkaitan individu pada fase yang dilalui.
No comments:
Post a Comment