Pengertian HIV
HIV (human immunodeficiency
virus) adalah sebuah retrovirus yang menginfeksi sel sistem kekebalan tubuh manusia - terutama
CD4+ Sel T
dan macrophage, komponen vital
dari sistem sistem kekebalan tubuh "tuan rumah" - dan menghancurkan
atau merusak fungsi mereka. Infeksi dari HIV menyebabkan pengurangan cepat dari
sistem kekebalan tubuh, yang menyebabkan kekurangan imun. HIV merupakan
penyebab dasar AIDS.
Seperti telah dijelaskan
sebelumnya bahwa HIV secara terus menerus memperlemah sistem kekebalan tubuh
dengan cara menyerang dan menghancurkan kelompok-kelompok sel-sel darah putih
tertentu yaitu sel T-helper. Normalnya sel T-helper ini (juga
disebut sel T4) memainkan suatu peranan penting pada pencegahan infeksi. Ketika
terjadi infeksi, sel-sel ini akan berkembang dengan cepat, memberi tanda pada
bagian sistem kekebalan tubuh yang lain bahwa telah terjadi infeksi. Hasilnya,
tubuh memproduksi antibodi yang menyerang dan menghancurkan bakteri-bakteri dan
virus-virus yang berbahaya.
2.2
Gejala-Gejala Penyakit HIV-AIDS
Untuk memastikan apakah seseorang kemasukan virus
HIV, ia harus memeriksakan darahnya dengan tes khusus dan berkonsultasi dengan
dokter. Jika dia positif mengidap AIDS, maka akan timbul gejala-gejala yang
disebut degnan ARC (AIDS Relative Complex) Adapun gejala-gejala
yang biasa nampak pada penderita AIDS adalah:
1. Lelah
berkepanjangan
2. Sering
demam (>38 °C)
3. Sesak
nafas dan batuk berkepanjangan
4. Berat
badan turun mencolok
Bagaimana Mencegah Tertularnya
HIV/AIDS?
· Melakukan penyebarluasan
informasi HIV/AIDS kepada teman, kelompok, dan keluarganya untuk mengurangi
keresahan akibat berita yang salah dan menyesatkan.
· Menghindari atau mencegah
penyebaran HIV/AIDS pada diri sendiri, keluarga, dan kelompoknya dengan jalan
antara lain:
1. Mempertebal iman dan taqwa
agar tidak terjerumus ke dalam hubungan seksual pra nikah dan di luar nikah serta
berganti-ganti pasangan.
2. Hindari alat tercemar
- Alat kedokteran disteril (disucihamakan) dengan betul
- Jarum tindik,tato,alat salon harus steril
3. Penderita HIV/AIDS sadar untuk
tidak menularkan penyakit pada orang lain
4. Hindarkan penyalahgunaan obat
narkotika, alkoholisme dan segala bentuk pornografi yang dapat merangsang ke
arah perbuatan seksual yang menyimpang.
5. Kalau suami istri sudah
terinfeksi virus HIV, maka pakailah kondom dengan benar dalam melakukan
hubungan seksual.
6. Melakukan tindakan pengamanan
terhadap pencemaran virus HIV/AIDS melalui jarum suntik, transfusi darah, dan
luka yang terbuka.
7. Bagi wanita pengidap virus HIV
dianjurkan untuk tidak hamil.
2.3 Pengertian
Pergaulan Bebas
Kita tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu
bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati
batas-batas norma ketimuran yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita
dengar baik di lingkungan maupun dari media massa. Remaja adalah individu labil
yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang benar.
Masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-teman
yang bergaul bebas membuat makin berkurangnya potensi generasi muda Indonesia
dalam kemajuan bangsa.
2.4
Penyebab
& Dampak Maraknya Pergaulan Bebas Remaja Indonesia
a. penyebab pergaulan bebas
a. penyebab pergaulan bebas
Ada banyak sebab remaja melakukan pergaulan bebas.
Penyebab tiap remaja mungkin berbeda tetapi semuanya berakar dari penyebab
utama yaitu kurangnya pegangan hidup remaja dalam hal keyakinan/agama dan
ketidakstabilan emosi remaja. Hal tersebut menyebabkan perilaku yang tidak
terkendali, seperti pergaulan bebas & penggunaan narkoba yang berujung
kepada penyakit seperti HIV & AIDS ataupun kematian. Berikut ini di antara
penyebab maraknya pergaulan bebas di Indonesia:
· Sikap
mental yang tidak sehat, Sikap mental yang tidak sehat membuat banyaknya remaja
merasa bangga terhadap pergaulan yang sebenarnya merupakan pergaulan yang tidak
sepantasnya, tetapi mereka tidak memahami karena daya pemahaman yang lemah.
Dimana ketidakstabilan emosi yang dipacu dengan penganiayaan emosi seperti
pembentukan kepribadian yang tidak sewajarnya dikarenakan tindakan keluarga
ataupun orang tua yang menolak, acuh tak acuh, menghukum, mengolok-olok,
memaksakan kehendak, dan mengajarkan yang salah tanpa dibekali dasar keimanan
yang kuat bagi anak, yang nantinya akan membuat mereka merasa tidak nyaman
dengan hidup yang mereka biasa jalani sehingga pelarian dari hal tersebut
adalah hal berdampak negatif, contohnya dengan adanya pergaulan bebas.
· Pelampiasan
rasa kecewa, Yaitu ketika seorang remaja mengalami tekanan dikarenakan
kekecewaannya terhadap orang tua yang bersifat otoriter ataupun terlalu
membebaskan, sekolah yang memberikan tekanan terus menerus(baik dari segi
prestasi untuk remaja yang sering gagal maupun dikarenakan peraturan yang
terlalu mengikat), lingkungan masyarakat yang memberikan masalah dalam
sosialisasi, sehingga menjadikan remaja sangat labil dalam mengatur emosi, dan mudah
terpengaruh oleh hal-hal negatif di sekelilingnya, terutama pergaulan bebas
dikarenakan rasa tidak nyaman dalam lingkungan hidupnya.
· Kegagalan
remaja menyerap norma, Hal ini disebabkan karena norma-norma yang ada sudah
tergeser oleh modernisasi yang sebenarnya adalah westernisasi.
b. Dampak dari pergaulan bebas
Pergaulan bebas identik sekali dengan yang
namanya “dugem” (dunia gemerlap). Yang sudah menjadi rahasia umum bahwa di
dalamnya marak sekali pemakaian narkoba. Ini identik sekali dengan adanya seks
bebas. Yang akhirnya berujung kepada HIV/AIDS. Dan pastinya setelah terkena
virus ini kehidupan remaja akan menjadi sangat timpang dari segala segi.
2.5
Cara Mengatasi Pergaulan Bebas
Solusi atau cara Untuk Menyelesaikan Masalah Pergaulan Bebas
ada beberapa hal yang harus dilakukan yakni :
1. Kita
semua mengetahui peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME,
penyaluran minat dan bakat secara positif merupakan hal-hal yang dapat membuat
setiap orang mampu mencapai kesuksesan hidup nantinya. Tetapi walaupun
kata-kata tersebut sering ‘didengungkan’ tetap saja masih banyak remaja yang
melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya dilakukan. Selain daripada solusi di
atas masih banyak solusi lainnya. Solusi-solusi tersebut adalah sebagai
berikut: Memperbaiki cara pandang dengan mencoba bersikap optimis dan hidup
dalam “kenyataan”, maksudnya sebaiknya remaja dididik dari kecil agar tidak
memiliki angan-angan yang tidak sesuai dengan kemampuannya sehingga apabila remaja
mendapatkan kekecewaan mereka akan mampu menanggapinya dengan positif.
2. Menjaga
keseimbangan pola hidup. Yaitu perlunya remaja belajar disiplin dengan mengelola
waktu, emosi, energi serta pikiran dengan baik dan bermanfaat, misalnya
mengatur waktu dalam kegiatan sehari-hari serta mengisi waktu luang dengan
kegiatan positif
Selain usaha dari diri masing-masing sebenarnya pergaulan
bebas dapat dikurangi apabila setiap orang tua dan anggota masyarakat ikut
berperan aktif untuk memberikan motivasi positif dan memberikan sarana &
prasarana yang dibutuhkan remaja dalam proses keremajaannya sehingga segalanya
menjadi bermanfaat dalam kehidupan tiap remaja.
2.6
Hubungan Antara HIV dan Pergaulan Bebas
Tingginya
kasus penyakit Human Immunodeficiany Virus/Acquired Immnune Deficiency Syndrome
(HIV/AIDS), khususnya pada kelompok umur remaja, salah satu penyebabnya akibat
pergaulan bebas maka dari itu pergaulan bebas sangat menentukan terjangkitnya
seseorang dengan penyakit HIV. Selain hilangnya kekebalan daya tubuh, pergaulan
bebas juga dapat menyebabkan terjadinya kehamilan di luar nikah.
Menurut Saya :
Melihat berbagai fakta yang terjadi saat ini, tidak
sedikit para pemuda dan pemudi yang terjerumus ke dalam lembah perzinahan (Free
sex), disebabkan terlalu jauhnya kebebasan mereka dalam bergaul, faktor utama
masalahnya adalah kurangnya pemahaman masyarakat saat ini terhadap batas-batas
pergaulan antara pria dan wanita. Disamping itu didukung oleh arus modernisasi
yang telah mengglobal dan lemahnya benteng keimanan kita mengakibatkan masuknya
budaya asing tanpa penyeleksian yang ketat.
Diantara dampak negatif dari kemudahan komunikasi di
antara anggota masyarakat secara global ke dalam negara kita adalah muncul dan
berkembangnya penyakit berbahaya antara lain HIV/AIDS. Mengenal siapa remaja
dan apa problema yang dihadapinya adalah suatu keharusan bagi orang tua. Dengan
bekal pengetahuan ini orang tua dapat membimbing anaknya menataki masa-masa
krisis tersebut dengan mulus. Hal ini sangat dirasakan oleh semua karena di
bahu remaja masa kini terletak tanggung jawab moral sebagai generasi penerus,
menggantikan generasi yang ada saat ini.
No comments:
Post a Comment